TSYlBUr9GSW5GUM7TSriBSrlTd==

Form

Comment

Menumbangkan Pohon Kelapa: Membersihkan Kavling Demi Mimpi Rumah Impian

Diposting oleh:Harno ID

🌴 Menumbangkan Pohon Kelapa: Membersihkan Kavling Demi Mimpi Rumah Impian

“Satu batang pohon kelapa tinggi berdiri kokoh di lahan rumah masa depan saya. Tapi impian yang kuat selalu lebih tinggi — dan lebih dalam — dari akar mana pun.”

Membersihkan Lahan: Tahap Awal yang Tak Bisa Dilewatkan

Setelah saya resmi membeli kavling tanah berukuran 10x20 meter, dan mulai menggambar denah rumah impian, satu hal besar langsung menghadang di depan mata: sebatang pohon kelapa besar setinggi hampir 10 meter berdiri tegak di lokasi yang akan saya jadikan ruang depan rumah.

Bagi sebagian orang, ini mungkin bukan masalah besar. “Tebang saja, tinggal panggil orang,” kata beberapa tetangga. Tapi buat saya, rumah ini akan dibangun dengan peluh dan niat pribadi, jadi saya memutuskan untuk menumbangkan pohon itu dengan tangan sendiri.

Kenapa Saya Tidak Panggil Penebang?

  • Saya ingin tahu rasa dari membangun rumah sejak tahap paling dasar.
  • Saya ingin menghormati proses.
  • Biaya jasa penebang cukup tinggi, dan dana saya saat itu terbatas.

Persiapan: Cangkul, Linggis, dan Seorang Saudara Loyal

Saya tidak benar-benar sendirian. Ada satu orang yang selalu setia membantu saya — saudara saya yang tinggal sekontrakan.

Kami hanya berbekal:

  • Cangkul paling kuat
  • Linggis baja
  • Gergaji tangan kecil
  • Ember, air minum, dan niat menyelesaikannya hari itu juga

Proses Penumbangan Manual: Bukan Sekadar Menebang

Kami memulai dengan menggali melingkar di sekitar pangkal batang, diameter sekitar 1 meter. Tanah disingkirkan perlahan, dan kami mulai melihat serabut akar besar mencuat.

Ternyata akar kelapa tidak terlalu dalam, tapi menyebar ke segala arah seperti tangan raksasa. Inilah tantangan sesungguhnya.

Kami gali, angkat, potong serabut satu per satu. Setelah lebih dari 2 jam, terdengar suara “krek…” kecil. Batang mulai goyah. Beberapa menit kemudian — dengan dorongan dan tarikan bersama — pohon kelapa itu akhirnya tumbang.

Yang Tersisa: Akar Terangkat, Hati Terisi

Kami lanjutkan menggali dan mengangkat sisa akar utama. Saya tidak ingin ada rongga busuk di bawah pondasi masa depan. Setelah hampir 3 jam, tanah bersih. Tak ada batang, tak ada akar. Hanya gundukan tanah dan satu kenangan luar biasa.

Refleksi dari Menumbangkan Sebatang Pohon

  • 🌴 Pohon itu pernah hidup lama. Tapi impian saya lebih lama lagi.
  • 💪 Proses ini menguatkan mental dan fisik.
  • 🧍‍♂️ Rumah dibangun bukan hanya dari bata, tapi dari momen seperti ini.

Tips Jika Anda Ingin Menumbangkan Pohon Sendiri Secara Manual

  1. Kenali jenis pohon dan akarnya.
  2. Gali melingkar minimal 60–100 cm dari pangkal.
  3. Jangan hanya tebang batang. Angkat akar utamanya juga.
  4. Gunakan alat sederhana secara konsisten.
  5. Libatkan keluarga/teman agar proses jadi ringan dan bermakna.

Penutup: Satu Pohon Tumbang, Satu Babak Baru Dimulai

Hari itu, saya tidak hanya menumbangkan pohon. Saya menanam babak baru. Membersihkan tanah bukan sekadar teknis — itu cara menghormati ruang yang akan saya isi dengan kehidupan, doa, dan cita-cita.

Dan siapa sangka, dari cangkul dan keringat itu, saya sedang menanam pondasi tak kasat mata — yaitu keyakinan.



📬 Punya pengalaman membersihkan lahan sendiri?
Ingin tanya soal cara aman menumbangkan pohon secara manual?
Email saya di: satriamadangkara@gmail.com
Instagram: @harno.id

0Komentar

Special Ads
Special Ads
Special Ads