TSYlBUr9GSW5GUM7TSriBSrlTd==

Form

Comment

Dari Sketsa ke Sekop: Menggali Septictank Sendiri untuk Rumah Impian

Diposting oleh:Harno ID

🕳️ Dari Sketsa ke Sekop: Menggali Septictank Sendiri untuk Rumah Impian

“Sebelum rumah dibangun, lubangnya sudah ada. Karena membangun rumah tak selalu dimulai dari tembok — kadang dari tanah, peluh, dan persahabatan.”

Saat Dana Terbatas, Tenaga Jadi Modal

   

Setelah desain rumah saya jadi, saya merasa seperti sudah menggenggam masa depan. Tapi saat melihat saldo tabungan… saya kembali sadar: jalan masih panjang.

Bangunan belum berdiri, tapi saya tahu satu hal: ada bagian vital dari rumah yang harus disiapkan sejak awal — septictank dan sumur. Dua hal ini bukan hanya kebutuhan teknis, tapi syarat dasar untuk kenyamanan jangka panjang.

Sayangnya, saat itu saya belum punya cukup dana untuk menyewa tukang dan gali septic secara penuh. Tapi saya tidak menyerah.

Menentukan Lokasi Septictank dari Desain

Dari denah rumah 10x20 meter yang saya rancang, saya sudah tahu dengan jelas:

  • Posisi kamar mandi ada di sudut kanan belakang rumah.
  • Titik septictank cukup dekat untuk efisiensi jalur pembuangan.
  • Jarak aman dari sumur tetap dijaga sesuai standar sanitasi.
Saya pun menandai posisi tepatnya di lahan kosong, dan mulai menggali. Ya, saya sendiri.

Akhir Pekan: Dari Pegawai Jadi Penggali

Setiap akhir pekan — Sabtu dan Minggu — saya pulang kerja, ganti pakaian, dan mulai menggali lubang septic di tanah sendiri. Hanya bermodal cangkul, linggis, ember, dan semangat.

Hari pertama, saya hanya menggali 30–40 cm. Badan pegal, tangan perih, tapi hati hangat.

Minggu berikutnya, saya dibantu dua teman kuliah dan satu saudara yang tinggal sekontrakan. Mereka tahu saya sedang berjuang membangun rumah. Mereka datang bukan untuk formalitas. Mereka ikut turun ke lubang.

“Biarpun belum punya rumah, kita udah punya lubang fondasinya nih!” kata salah satu teman sambil tertawa.

Saat-saat yang Tak Akan Saya Lupa

  • 💪 Gotong-royong rasa keluarga – gali sambil ngobrol, bercanda, saling siram air, dan masak mi instan bareng.
  • 🪨 Menemukan tanah keras – disiram semalaman agar lunak untuk digali esoknya.
  • 🧼 Belajar praktis – soal volume septic, chamber, dan jalur pipa.
  • 📸 Foto dokumentasi – kami bertiga duduk di tepi lubang, berkeringat tapi tertawa.

Bukan Sekadar Lubang, Tapi Fondasi Hidup

Waktu itu, orang mungkin melihat saya aneh. “Ngapain repot-repot gali septic sendiri?” Tapi bagi saya, setiap sekop yang saya ayunkan adalah bentuk komitmen. Bahwa rumah ini bukan dibeli, tapi diperjuangkan.

Setiap lapisan tanah yang saya gali, adalah lapisan pelajaran:

  • Kerja keras bisa dicicil.
  • Rumah dibangun dari hati, bukan hanya dana.
  • Kawan sejati ikut turun menggali — sebelum rumahnya berdiri.

Tips Jika Anda Ingin Menggali Septictank Sendiri

  1. Pastikan denah sudah matang. Tentukan lokasi septic & sumur dengan aman.
  2. Gali bertahap. Satu minggu 30–50 cm cukup. Jaga stamina.
  3. Cek kondisi tanah & air. Hindari lokasi yang rawan genangan.
  4. Gunakan alat seadanya, tapi rutin. Cangkul, linggis, ember, sarung tangan.
  5. Libatkan teman atau keluarga. Selain membantu, mereka akan jadi saksi kenangan.

Penutup: Rumah Ini Dimulai dari Peluh dan Persahabatan

Orang lain mungkin memulai rumah dari RAB, gambar kerja, atau tukang bor. Saya memulainya dari cangkul, tanah, dan semangat bersama teman.

Dan saat rumah ini selesai nanti, saya bisa bilang dengan bangga:
“Saya menggali sendiri bagian paling mendasar dari rumah ini — bukan hanya septic, tapi komitmen.”


📬 Punya cerita membangun rumah dari nol?
Atau ingin tanya seputar menggali septictank sendiri?
Email saya di: satriamadangkara@gmail.com
Instagram: @harno.id

0Komentar

Special Ads
Special Ads
Special Ads